mobil terbang terrafugia

Memang mobil bernama Transisi Terrafugia ini telah mampu mengubah pemikiran banyak orang yang memimpikan mobil tersebut di dunia nyata. Namun, jika dilihat dari body-nya, mobil ini sangat tidak efisien jika dipakai di Indonesia sebab memiliki sayap yang lebar dan akan mengganggu keleluasaan jalan raya. Apalagi kondisi jalan-jalan di Indonesia banyak ditumbuhi pepohonan. Untuk mengendarai mobil ini juga harus memiliki keterampilan seperti seorang pilot pesawat terbang, walaupun ketinggiananya hanya beberapa meter saja tetap akan berbahaya. Selain itu, harga mobil ini sangat mahal yaitu US $ 194.000 atau sekitar Rp 1,75 milyar.

Jika Transisi Terrafugia menggunakan sayapnya untuk menerbangkan dirinya. Mungkin cara berikut ini perlu diperhatikan, yaitu dengan teknologi yang menggunakan sebuah batu yang bernama super conductor.

Pada suhu kamar atau suhu biasa benda ini berprilaku seperti layaknya batu biasa, tetapi jika suhunya di bawah 100 derajat celcius maka banda ini akan berubah menjadi semacam magnet, dan jika di rekatkan dengan magnet lain maka akan terjadi flux trap atau medan magnet yang terperangkap sehingga akan terbentuk jarak sekian centimeter antara kedua magnet tersebut dan menimbulkan gaya suspensi.

Dengan cara di atas, body mobil bisa dibuat seperti layaknya mobil biasa atau tidak memiliki sayap. Selain itu, karena daya terbangnya tidak terlalu tinggi, pengendara mobil tidak perlu keahlian khusus seperti layaknya seorang pilot, cukup dengan pembiasaan diri. Coba bayangkan jika kita bisa mengendarai mobil yang tidak menyentuh tanah, pasti menjadi sesuatu yang bisa meningkatkan semangat kita untuk terus mengembangkan teknologi.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »