Little Boy merupakan senjata nuklir pertama dari dua yang pernah digunakan dalam perang.
Mk I "Little Boy" memiliki panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg. Rancangannya menggunakan aturan pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235 ring target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai nuklir. Dia terdiri dari 60 kg U-235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi. Uranium diperkaya di pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee selama Proyek Manhattan.
Ledakan "Little Boy" menghasilkan 13 kiloton TNT, yaitu 5,5×1013 joule = 55 TJ (terajoule).
8:17 pagi, 6 Agustus 1945, waktu Jepang. Jam ini terhenti ketika bom nuklir "Little Boy" diledakan di Hiroshima, Jepang, dekat penghujung PDII.
Sekitar 70.000 orang meninggal sebagai akibat langsung dari ledakan. Korban berikutnya yang juga sangat banyak meninggal akibat jejatuhan nuklir dan kanker [1]. Ibu yang sedang hamil kehilangan anaknya, atau mereka lahir dengan cacat. Pakaian terbakar ke dalam kulit.
bom fatman
"Fat Man" adalah nama kode untuk bom atom yang diledakkan di Nagasaki, Jepang, oleh Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1945, jam 10:47 PM (JSP). Ini adalah bom nuklir kedua amerika yang digunakan dalam perang dunia II dan peledakan yang menyebabkan ledakan nuklir ketiga buatan manusia. Ini adalah senjata bertipe ledakan dengan inti plutonium, mirip dengan perangkat Trinity yang diuji hanya sebulan sebelumdi ledakan, tempat pengujiannya di New Mexico. Nama Fat man sendiri di berkian oleh Winston Churchill. "Fat Man" diledakkan pada ketinggian sekitar 1.800 kaki (550 m) di atas kota Nagasaki, Jepang yang dijatuhkan dari B-29 bomber Bockscar, yang dikemudikan oleh Mayor Charles Sweeney dari Skadron Bombardment 393d. Bom itu memiliki kekuatan sekitar 21 kiloton TNT atau 88 TJ. Karena medan yang berbukit di Nagasaki, titik jatuhnya bom tidak sesuai dengan perkiraan, dan tidak terlalu besar, dan tidak bisa menandingi kerusakan di Hiroshima yang di ledakan dengan bom "Fat Boy". Diperkirakan 39.000 orang tewas langsung oleh pemboman di Nagasaki, dan lebih dari 25.000 orang luka-luka. Ribuan lagi meninggal setelah ledakan karena luka bakar dan ratusan lagi dari penyakit radiasi dari paparan radiasi awal bom itu. Serangan pemboman udara di Nagasaki memiliki tingkat kematian ketiga tertinggi di Dunia semasa perang Dunia II setelah serangan nuklir di Hiroshima dan serangan bom api di Tokyo.